Minggu, 23 Oktober 2016

panen perkebunan kelapa sawit

MAKALAH
PANEN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT


Iil junefri
1311321020

DOSEN PEMBIMBING : IR. Syafrison, MP





PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERKEBUNAN
JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
2016

TUJUAN
mahasiswa mengetahui poin-poin tentang proses panen di perkebunan kelapa sawit, yang terdiri dari :
• Persiapan panen
• Organisasi panen
• Kriteria matang panen
• Kerapatan panen
• Rotasi panen
• Kapasitas panen
• Premi panen
• Pengawasan panen















Pemanenan Kelapa Sawit
• Memotong tandan buah masak, memungut brondolan serta mengangkut buah dan brondolon ke tempat pengumpulan hasil (TPH)
• Buah dan brondolan yg terkumpul di TPH diangkut ke pabrik untuk diolah

Persiapan Panen

*     Persiapan kondisi areal
1. Mutasi TBM ke TM
2. Perbaikan jalan dan jembatan
3. Pemangkasan daun dan buah pasir
4. Pembersihan piringan, pasar tikus dan rintis malang/tengah; satu pasar/jalan tikus/pikul selebar 1m searah dgn arah barisan tanaman utara-selatan utk setiap 2 barisan tanaman.
5. Pemasangan titian panen
6. Pembuatan TPH (3 m x 5 m utk areal 2 ha)
7. Pembuatan tangga-tangga dan tapak kuda utk areal berbukit

*     Penyediaan tenaga kerja
Kebutuhan tenaga panen harus mengacu pada kebutuhan tenaga pd saat panen puncak
• Peralatan kerja berbeda berdasarkan tinggi tanaman:
– Alat potong TBS (dodos kecil dan besar, pisau & bambu egrek, batu asah, kapak)
– Alat bongkar muat (gancu, tojok)
– Alat angkut TBS ke TPH (angkong, keranjang, goni, pikulan)
• Kebutuhan tenaga pemanen dan faktor-faktor penentu:
T = A x C x D x E
B
T = ∑ tenaga pemanen (HK)
A = luas kapel (ha); luas kebun yang harus dipanen tiap
hari (tergantung luas kebun dan rotasi)
B = kapasitas panen (kg/orang/hari)
C = kerapatan panen (%)
D = Rata-rata bobot tandan (kg)
E = ∑ tanaman per ha
Kapasitas panen tergantung kepada kerapatan panen dan keadaan lahan (topografi) tempat panen


Organisasi panen
• Jumlah tenaga potong buah per mandoran 20 – 25 org. Jumlah mandoran per afdeling 1.000 ha,maks tiga mandoran.
• Mandor panen menentukan hanca setiap pemanen (jika sistem hanca tetap)
• Sistem penghancaan panen ada tiga:(1) hanca giring murni, (2) hanca giring tetap per mandoran, (3) hanca tetap
Hanca: areal panen yang hrs dipanen oleh pemanen

Kriteria Panen
• Suatu areal dpt dipanen jika:
– 60% dr seluruh pokok yg hidup dlm areal sdh mencapai matang panen
– Sebagian buah sdh membrondol secara alamiah, dan
– Bobot tandan rata-rata sdh mencapai 3 kg

Kriteria mutu buah dan potong buah
• Kualitas potong buah dan kualitas buah
=>kualitas pekerjaan panen, pengawasan, pemeriksaan hasil panen
• Buah dikatakan masak jika terdapat dua brondolon yg lepas per kg TBS
• Kriteria matang panen pd Tabel 16; hubungan tingkat kematangan dan mutu buah pada Tabel 17
Tabel 16. Tingkat kematangan buah pada tan. KS
Fraksi
∑ brondolan lepas
Derajat
kematangan
00
Buah masih berwarna hitam, belum ada yg membrondol
Sangat mentah
0
Buah sdh merah/jingga dan buah luar sdh membrondol 1 – 12.5 %
Mentah
1
Buah luar sdh membrondol 12.5 - 25 %
Hampir matang
2
Buah luar sdh membrondol 25 – 50 %
Matang
3
Buah luar sdh membrondol 50 – 75 %
Matang
4
Buah luar sdh membrondol 75 – 100 %
Lewat matang
5
Buah bagian dalam buah sdh ikut membrondol
Lewat matang
Sumber : Pedoman Teknis No.40, 1984, PPM Medan


Tabel 17. Hubungan Fraksi Buah dengan Kadar Minyak dan Asam Lemak Bebasnya
Fraksi
Kadar Minyak Rata-rata (%)
Kadar ALB Rata-rata
(%)
0
10,0
1,6
1
21,4
1,7
2
22,1
1,8
3
22,2
2,1
4
22,2
2,6
5
21,9
3,8
Sumber : Pedoman Teknis No. 40 Tahun 1984, PPM Medan





Kerapatan panen
• Kerapatan panen : perkiraan jumlah pohon yg dapat dipanen dr seluruh pohon yg ada dalam blok, dihitung secara acak dari sejumlah pohon tertentu dalam blok tsb
• Pekerjaan tsb disebut taksasi produksi
• Pohon yg dpt dipanen, dg kriteria 2 brondolan per kg tandan buah sdh jatuh ke tanah, diamati utk semua pohon contoh.
• Taksasi produksi => penyediaan TK dan angkutan buah

Rotasi panen
• Rotasi panen : selang waktu antara satu panen dan panen berikutnya dalam satu kapel panen tertentu.
• Kapel : luasan areal yg dipanen dalam sekali panen oleh bbrp pemanen. Setiap afdeling biasanya dibagi menjadi bbrp kapel yg panen, yg jumlahnya sesuai dengan jumlah hari panen dalam satu rotasi panen.
• Contoh rotasi 3/7 => 3 kapel, masing2 dipanen seminggu sekali.
• Tergantung pada kelimpahan buah

Sistem panen
• Dua sistem panen yg dipakai : sistem giring penuh dan sistem hanca tetap.
– Pengertian :
• gawangan:  ruang yg berada di antara dua baris tanaman dan
• hanca : luasan areal yg dipanen oleh seorang pemanen dalam sekali panen
• Pada`sistem hanca tetap, pemanen diberi hanca dg luasan tertentu dan tidak berpindah-pindah utk panen berikutnya.

Pelaksanaan panen dan pengumpulan hasil
• Lazimnya pemikul buah adalah pemanen yg memotong tandan buah
• Untuk memudahkan potong buah pelepah daun di bawah buah dipotong terlebih dahulu (songgo satu atau songgo dua)
• Semua brondolan dikumpulkan
• Buah dan brondolan diangkut ke TPH,
• Selanjutnya buah dan brondolan diangkut ke pabrik utk diolah

Premi panen
• Premi panen diberikan kepada pemanen yang memperoleh panenan melebihi target yang harus dipanen oleh seorang pemanen
• Bertujuan meningkatkan mutu hasil panendan pendapatan karyawan sesuai dengan jumlah dan mutu hasil yang diperoleh.

Pengawasan panen
Beberapa hal yg perlu mendapat perhatian:
1. Terdapatnya tandan matang yg tdk dipanen
2. Terpotongnya tandan mentah
3. Pemungutan brondolan
4. Terdapatnya TBS panenan dg tangkai panjang
5. Tandan busuk atau tandan kosong agar tdk dikirim ke pabrik
6. Panenan sedikit mungkin terkontaminasi tanah
7. Pemotongan dan pengaturan daun
8. Koordinasi yg baik dengan petugas transpor TBS

PENGOLAHAN HASIL
·         Buah menjadi CPO (crude palm oil) atau minyak sawit
·         PKO (palm kernel oil) atau minyak inti sawit



                                   “PEMBAHASAN”

Dalam proses pemanenan kelapa sawit ada beberapa tahap yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal, yaitu :
Persiapan panen,Organisasi panen, Kriteria matang panen, Kerapatan panen, Rotasi panen, Kapasitas panen, Premi panen dan Pengawasan panen.
Dari semua tahap di atas harus ada suatu kerjasama antara masing-masing pekerja, supaya tujuan dari perusahaan bisa tercapai dan memberikan nilai positif bagi pekerja.

“KESIMPULAN”

Buah yang yang dipanen harus sesuai dengan kriteria dan tingkat kematangan buah, untuk lebih jelasnya bisa kita lihat pada tabel
Fraksi
∑ brondolan lepas
Derajat
kematangan
2k
Buah luar sdh membrondol 25 – 50 %
Matang
3
Buah luar sdh membrondol 50 – 75 %
Matang

Jadi, kriteria buah yang sudah bisa dipanen yaitu pada kondisi buah luar sudah membrondol 25-75 %, pada kondisi ini buah sudah matang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar